Sabtu, 04 Februari 2012

RADIOPAQUE DAN RADIOLUSCENT FILM RADIOGRAF


Hitam-putih (radiolusen-radioopak) sebuah foto Rontgen [selanjutnya ditulis foto saja] tergantung pada daya tembus sinar X pada suatu benda. Benda-benda yang mudah ditembus sinar X akan memberikan gambaran hitam (radiolusen). Benda-benda yang sukar ditembus sinar X akan memberikan gambaran putih (radioopak). Ada juga bayangan tidak terlalu hitam (moderately radioluscent) dan bayangan tidak terlalu putih (moderately radioopaque). Diantara radiolusen sedang dan radioopak sedang ada bayangan keputih-putihan (intermediate).

Berdasarkan mudah tidaknya ditembus sinar X, bagian tubuh dibedakan atas:
  1. Radiolusen: gas, udara
  2. radiolusen sedang: jaringan lemak
  3. keputih-putihan: jaringan ikat, otot, darah, kartilago, epitel, batu kolesterol, batu asam urat
  4. radioopak sedang: tulang, garam kalsium
  5. radioopak: logam-logam berat

Misalnya pada foto Rontgen Thorax, foto dikatakan layak baca,salah satu syaratnya, bila memenuhi kualitas hitam-putih tertentu yang bergantung pada:

1. KV  (kilovolt)
     > Tegangan. Mempengaruhi daya tembus sinar X. Bila KV cukup, maka corpus vertebra 
        thorax III harus terlihat, yang semakin ke bawah semakin tidak jelas. 
2. MAS (mili ampere seconds)
     > Mempengaruhi jumlah sinar X yang dikeluarkan. Mempengaruhi kontras pada film. Cara 
        mengetahui cukup atau tidaknya yaitu dengan menyimpan jari di belakang pinggir foto yang 
        warnanya paling hitam. Normal -> jari tetap terlihat. Abnormal-> terlalu hitam (keras) atau 
        terlalu putih (lunak)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar