Kamis, 05 Juli 2012

Do'a Sehari-hari

Pada umumnya, sebelum melakukan persembahyangan — baik dengan puja Trisandya maupun Panca Sembah — didahului dengan penyucian badan dan sarana persem-bahyangan. Urutannya sebagai berikut:


Duduk dengan tenang. Lakukan Pranayama dan setelah suasananya tenang ucapkan mantram ini:

Om prasada sthiti sarira siwa suci
nirmalàya namah swàha

Artinya: Ya Tuhan, dalam wujud Hyang Siwa hambaMu telah duduk tenang, suci dan tiada noda.


Kalau tersedia air bersihkan tangan pakai air. Kalau tidak ada ambil bunga dan gosokkan pada kedua tangan. Lalu telapak tangan kanan ditengadahkan di atas tangan kiri dan ucapkan mantram:
Om suddha màm swàha

Artinya: Ya Tuhan, bersihkanlah tangan hamba (bisa juga pengertiannya untuk membersihkan tangan kanan).

Lalu, posisi tangan di balik. Kini tangan kiri ditengadahkan di atas tangan kanan dan ucapkan mantram:

Om ati suddha màm swàha

Artinya: Ya Tuhan, lebih dibersihkan lagi tangan hamba (bisa juga pengertiannya untuk membersihkan tangan kiri).


Kalau tersedia air (maksudnya air dari rumah, bukan tirtha), lebih baik berkumur sambil mengucapkan mantram di dalam hati:
Om Ang waktra parisuddmàm swàha

atau lebih pendek:

Om waktra suddhaya namah

Artinya: Ya, Tuhan sucikanlah mulut hamba.


Jika tersedia dupa, peganglah dupa yang sudah dinyalakan itu dengan sikap amusti, yakni tangan dicakupkan, kedua ibu jari menjepit pangkal dupa yang ditekan oleh telunjuk tangan kanan, dan ucapkan mantra:
Om Am dupa dipàstraya nama swàha

Artinya: Ya, Tuhan/Brahma tajamkanlah nyala dupa hamba sehingga sucilah sudah hamba seperti sinarMu.


Setelah itu lakukanlah puja Trisandya. Jika memuja sendirian dan tidak hafal seluruh puja yang banyaknya enam bait itu, ucapkanlah mantram yang pertama saja (Mantram Gayatri) tetapi diulang sebanyak tiga kali. Mantram di bawah ini memakai ejaan sebenarnya, "v" dibaca mendekati "w". Garis miring di atas huruf, dibaca lebih panjang. Permulaan mantram Om bisa diucapkan tiga kali, bisa juga sekali sebagaimana teks di bawah ini:
Mantram Trisandhyà

Om bhùr bhvah svah
tat savitur varenyam
bhargo devasya dhimahi
dhiyo yo nah pracodayàt

Om Nàràyana evedam sarvam
yad bhùtam yac ca bhavyam
niskalanko nirañjano nirvikalpo
niràkhyàtah suddo deva eko
Nàràyano na dvitìyo’sti kascit

Om tvam sivah tvam mahàdevah
ìsvarah paramesvarah
brahmà visnusca rudrasca
purusah parikìrtitah

Om pàpo’ham pàpakarmàham
pàpàtmà pàpasambhavah
tràhi màm pundarìkàksa
sabàhyàbhyàntarah sucih

Om ksamasva màm mahàdeva
sarvapràni hitankara
màm moca sarva pàpebyah
pàlayasva sadà siva

Om ksàntavyah kàyiko dosah
ksàntavyo vàciko mama
ksàntavyo mànaso dosah
tat pramàdàt ksamasva màm

Om sàntih, sàntih, sàntih, Om

Terjemahannya

Tuhan adalah bhùr svah. Kita memusatkan pikiran pada kecemerlangan dan kemuliaan Hyang Widhi, Semoga Ia berikan semangat pikiran kita.

Ya Tuhan, Nàràyana adalah semua ini apa yang telah ada dan apa yang akan ada, bebas dari noda, bebas dari kotoran, bebas dari perubahan tak dapat digambarkan, sucilah dewa Nàràyana, Ia hanya satu tidak ada yang kedua.

Ya Tuhan, Engkau dipanggil Siwa, Mahàdewa, Iswara, Parameswara, Brahmà, Wisnu, Rudra, dan Purusa.

Ya Tuhan, hamba ini papa, perbuatan hamba papa, diri hamba ini papa, kelahiran hamba papa, lindungilah hamba Hyang Widhi, sucikanlah jiwa dan raga hamba.

Ya Tuhan, ampunilah hamba Hyang Widhi, yang memberikan keselamatan kepada semua makhluk, bebaskanlah hamba dari segala dosa, lindungilah hamba oh Hyang Widhi.

Ya Tuhan, ampunilah dosa anggota badan hamba, ampunilah dosa hamba, ampunilah dosa pikiran hamba, ampunilah hamba dari kelahiran hamba.

Ya Tuhan, semoga damai, damai, damai selamanya.



Setelah selesai memuja Trisandya dilanjutkan Panca Sembah. Kalau tidak melakukan persembahyangan Trisandya (mungkin tadi sudah di rumah) dan langsung memuja dengan Panca Sembah, maka setelah membaca mantram untuk dupa langsung saja menyucikan bunga atau kawangen yang akan dipakai muspa. Ambil bunga atau kawangen itu diangkat di hadapan dada dan ucapkan mantram ini:

Om puspa dantà ya namah swàha

Artinya: Ya Tuhan, semoga bunga ini cemerlang dan suci.

Kramaning Sembah (Panca Sembah)

Urutan sembahyang ini sama saja, baik dipimpin oleh pinandita atau pemangku, maupun bersembahyang sendirian. Cuma, jika dipimpin pinandita yang sudah melakukan dwijati, ada kemungkinan mantramnya lebih panjang. Kalau hafal bisa diikuti, tetapi kalau tidak hafal sebaiknya lakukan mantram-mantram pendek sebagai berikut:


Dengan tangan kosong (sembah puyung). Cakupkan tangan kosong dan pusatkan pikiran dan ucapkan mantram ini:
Om àtmà tattwàtmà sùddha màm swàha

Artinya: Ya Tuhan, atma atau jiwa dan kebenaran, bersihkanlah hamba.

Sembahyang dengan bunga, ditujukan kepada Hyang Widhi dalam wujudNya sebagai Hyang Surya atau Siwa Aditya. Ucapkan mantram:
Om Adityasyà param jyoti
rakta tejo namo’stute
sweta pankaja madhyastha
bhàskaràya namo’stute
Om rang ring sah parama cintya yenamah swaha

Artinya: Ya Tuhan, Sinar Hyang Surya Yang Maha Hebat. Engkau bersinar merah, hamba memuja Engkau. Hyang Surya yang berstana di tengah-tengah teratai putih. Hamba memuja Engkau yang menciptakan sinar matahari berkilauan.


Sembahyang dengan kawangen. Bila tidak ada, yang dipakai adalah bunga. Sembahyang ini ditujukan kepada Istadewata pada hari dan tempat persembahyangan itu. Istadewata ini adalah Dewata yang diinginkan kehadiranNya pada waktu memuja. Istadewata adalah perwujudan Tuhan Yang Maha Esa dalam berbagai wujudNya. Jadi mantramnya bisa berbeda-beda tergantung di mana dan kapan bersembahyang. Mantram di bawah ini adalah mantram umum yang biasanya dipakai saat Purnama atau Tilem atau di Pura Kahyangan Jagat:
Om nama dewa adhisthanàya
sarwa wyapi wai siwàya
padmàsana eka pratisthàya
ardhanareswaryai namo namah

Artinya: Ya Tuhan, kepada dewata yang bersemayam pada tempat yang luhur, kepada Hyang Siwa yang berada di mana-mana, kepada dewata yang bersemayam pada tempat duduk bunga teratai di suatu tempat, kepada Ardhanaresvari hamba memuja.


Sembahyang dengan bunga atau kawangen untuk memohon waranugraha. Usai mengucapkan mantram, ada yang memper-lakukan bunga itu langsung sebagai wara-nugraha, jadi tidak "dilentikkan/dipersem-bahkan" tetapi dibungakan di kepala (wanita) atau di atas kuping kanan (laki-laki). Mantramnya adalah:
Om anugraha manoharam
dewa dattà nugrahaka
arcanam sarwà pùjanam
namah sarwà nugrahaka
Dewa-dewi mahàsiddhi
yajñanya nirmalàtmaka
laksmi siddhisca dirghàyuh
nirwighna sukha wrddisca

Artinya: Ya Tuhan, Engkau yang menarik hati pemberi anugrah, anugrah pemberian Dewata, pujaan segala pujaan, hamba memujaMu sebagai pemberi segala anugrah. Kemahasiddhian pada Dewa dan Dewi berwujud jadnya suci. kebahagiaan, kesempurnaan, panjang umur, bebas dari rintangan, kegembiraan dan kemajuan rohani dan jasmani.


Sembahyang dengan cakupan tangan kosong, persis seperti yang pertama. Cuma sekarang ini sebagai penutup. Usai mengucapkan mantram, tangan berangsur-angsur diturunkan sambil melemaskan badan dan pikiran. Mantramnya:
Om Dewa suksma paramà cintyàya nama swàha. Om Sàntih, Sàntih, Sàntih, Om

Artinya: Ya Tuhan, hamba memuja Engkau Dewata yang tidak terpikirkan, maha tinggi dan maha gaib. Ya Tuhan, anugerahkan kepada hamba kedamaian, damai, damai, Ya Tuhan.

Sabtu, 04 Februari 2012

Apa Itu Radiologi ?


Radiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan pencitraan medis. Ini dapat menggunakan mesin x-ray atau perangkat radiasi tersebut. Ini juga menggunakan teknik yang tidak melibatkan radiasi, seperti MRI dan USG. 


Jenis Radiologi diagnostik

       Sebagai spesialisasi medis, radiologi dapat mengacu pada dua sub-bidang, radiologi diagnostik dan terapi radiologi.
        Diagnostik radiologi berkaitan dengan penggunaan berbagai modalitas pencitraan untuk membantu dalam diagnosis penyakit.Radiologi diagnostik dapat dibagi lagi menjadi beberapa sub-spesialisasi daerah. Radiologi intervensi, salah satu sub-spesialisasi daerah, menggunakan modalitas pencitraan radiologi diagnostik untuk panduan prosedur bedah minimal invasif.
     Terapi radiologi-atau, seperti yang sekarang disebut, radiasi onkologi menggunakan radiasi untuk mengobati penyakit seperti kanker menggunakan bentuk pengobatan yang disebut terapi radiasi.



Modalitas pencitraan

    Modalitas pencitraan yang umum digunakan termasuk radiografi polos, computed tomography (CT), magnetic resonance imaging (MRI), USG, dan teknik pencitraan nuklir. Masing-masing modalitas memiliki kekuatan dan keterbatasan yang menentukan penggunaannya dalam diagnosis.


Radiografi

       Radiografi adalah image yang diciptakan dengan X-ray, dan digunakan untuk evaluasi dari banyak struktur jaringan tulang dan lembut. Fluoroskopi dan angiografi adalah aplikasi khusus pencitraan X-ray. Fluoroskopi adalah teknik di mana layar fluorescent atau tabung gambar mengintensifkan terhubung ke sistem televisi sirkuit tertutup untuk gambar struktur internal tubuh. Angiografi menggunakan metode untuk menunjukkan struktur internal pembuluh darah, menyoroti keberadaan dan luasnya obstruksi ke kapal tersebut, jika ada.Dalam pencitraan medis, media kontras adalah zat yang diberikan ke dalam tubuh, biasanya disuntikkan atau ditelan, untuk membantu menggambarkan anatomi pembuluh darah, saluran genitourinari, saluran pencernaan, dll Media Kontras, yang sangat menyerap radiasi sinar-X, dalam hubungannya dengan kemampuan pencitraan real-time fluroscopy dan angiografi membantu menunjukkan proses dinamis, seperti gerakan peristaltik pada saluran pencernaan atau aliran darah.



CT scan

       Pencitraan CT menggunakan X-ray dalam hubungannya dengan algoritma komputasi untuk jaringan gambar dalam tubuh.Imaging biasanya dilakukan pada bidang aksial, namun, rekonstruksi komputer dapat diberikan di pesawat lain atau untuk menghasilkan gambar 3D. Media kontras sering digunakan untuk menggambarkan anatomi dan memungkinkan rekonstruksi 3D struktur, seperti arteri dan vena. Meskipun resolusi radiografi lebih tinggi untuk pencitraan kerangka, CT dapat menghasilkan gambar yang jauh lebih rinci dari jaringan lunak. CT menghadapkan pasien untuk radiasi pengion lebih.



Ultrasonografi 

    Medis ultrasonografi menggunakan USG (frekuensi tinggi gelombang suara) untuk memvisualisasikan struktur jaringan lunak dalam tubuh secara real time. Tidak ada radiasi yang terlibat, tetapi kualitas gambar yang diperoleh dengan menggunakan USG sangat tergantung pada keahlian orang yang melakukan ujian. Prosedur uji USG adalah terbaik digunakan untuk pemeriksaan ante natal. Hal ini tidak berbahaya bagi janin ataupun ibu.



MRI Magnetic Resonance Imaging

      MRI menggunakan medan magnet yang kuat untuk menyelaraskan berputar inti atom (biasanya proton hidrogen) di dalam jaringan tubuh, kemudian mengganggu sumbu rotasi inti ini dan mengamati sinyal frekuensi radio yang dihasilkan sebagai inti kembali ke status awal mereka. MRI scan memberikan kontras jaringan lunak terbaik dari semua modalitas pencitraan.Dengan kemajuan dalam pemindaian kecepatan dan resolusi spasial, dan perbaikan dalam algoritma 3D komputer dan perangkat keras, MRI memiliki potensi pembangunan yang besar dalam beberapa tahun mendatang. Salah satu kelemahan adalah bahwa pasien harus terus diam selama jangka waktu yang lama dalam ruang, bising sempit sedangkan imaging dilakukan.



Kedokteran nuklir

      Nuklir pencitraan kedokteran melibatkan administrasi ke pasien zat berlabel dengan radionuklida atau radiofarmasi yang memiliki afinitas untuk jaringan tertentu. Secara umum, Technecium-99m (paruh 6,02 jam) adalah radionuklida digunakan. Jantung, paru-paru, tiroid, hati, kandung empedu, dan tulang umumnya dievaluasi untuk kondisi tertentu menggunakan teknik ini. Sementara detail anatomi terbatas dalam studi ini, kedokteran nuklir ini berguna dalam menampilkan fungsi fisiologis. Proses seperti pertumbuhan tumor dapat dipantau dengan cara ini, bahkan ketika tumor tidak dapat secara memadai divisualisasikan menggunakan salah satu dari modalitas imaging lainnya. Kedokteran nuklir juga melibatkan pemberian terapi isotop berlabel untuk antibodi atau zat lainnya, sehingga memberikan dosis tinggi radiasi untuk target tertentu seperti tumor atau kelenjar tiroid.


beberapa radiologi diagnostik pada era sekarang mengalami kemajuan yang sangat luar biasa.

RADIOPAQUE DAN RADIOLUSCENT FILM RADIOGRAF


Hitam-putih (radiolusen-radioopak) sebuah foto Rontgen [selanjutnya ditulis foto saja] tergantung pada daya tembus sinar X pada suatu benda. Benda-benda yang mudah ditembus sinar X akan memberikan gambaran hitam (radiolusen). Benda-benda yang sukar ditembus sinar X akan memberikan gambaran putih (radioopak). Ada juga bayangan tidak terlalu hitam (moderately radioluscent) dan bayangan tidak terlalu putih (moderately radioopaque). Diantara radiolusen sedang dan radioopak sedang ada bayangan keputih-putihan (intermediate).

Berdasarkan mudah tidaknya ditembus sinar X, bagian tubuh dibedakan atas:
  1. Radiolusen: gas, udara
  2. radiolusen sedang: jaringan lemak
  3. keputih-putihan: jaringan ikat, otot, darah, kartilago, epitel, batu kolesterol, batu asam urat
  4. radioopak sedang: tulang, garam kalsium
  5. radioopak: logam-logam berat

Misalnya pada foto Rontgen Thorax, foto dikatakan layak baca,salah satu syaratnya, bila memenuhi kualitas hitam-putih tertentu yang bergantung pada:

1. KV  (kilovolt)
     > Tegangan. Mempengaruhi daya tembus sinar X. Bila KV cukup, maka corpus vertebra 
        thorax III harus terlihat, yang semakin ke bawah semakin tidak jelas. 
2. MAS (mili ampere seconds)
     > Mempengaruhi jumlah sinar X yang dikeluarkan. Mempengaruhi kontras pada film. Cara 
        mengetahui cukup atau tidaknya yaitu dengan menyimpan jari di belakang pinggir foto yang 
        warnanya paling hitam. Normal -> jari tetap terlihat. Abnormal-> terlalu hitam (keras) atau 
        terlalu putih (lunak)

Selasa, 31 Januari 2012

Pengenalan Radiofotografi


Radiofotografi adalah proses pencatatan bayangan pada film radiografi dengan menggunakan sinar-x

Sifat sinar-x:
  1. Daya tembus besar
  2. Dapat mengionisasi suatu zat.
  3. Efek fluorosensi
  4. Biological effects (menimbulkan kerusakan sel tubuh)
  5. Photographic effect (menghitamkan plat film)
Pembentukan sinar-x
  1. Sinar-x diproduksi pada tabung hampa udara yang didalamnya terdapat katoda (bertindak sebagai filamen atau sumber elektron) dan anoda (bertindak sebagai target/sasaran)
  2. Katoda dipanaskan ( > 20.000 ºc )sampai menyala dgn mengalirkan listrik yg berasal dari transformator.
  3. Karena panas, elektron-elektron dari katoda terlepas.
  4. Waktu dihubungkan dengan transformator tegangan tinggi, elektron-elektron dipercepat gerakannya menuju anoda dan dipusatkan ke alat pemusat.
  5. Awan-awan elektron mendadak dihentikan pada sasaran sehingga terbentuk panas (99 %) dan sinar X (1 %)
  6. Pelindung ( perisai ) timah akan mencegah keluarnya Sinar–X dr tabung, sehingga sinar X yang terbentuk hanya dpt keluar melalui jendela.
  7. Panas yang tinggi pada sasaran akibat benturan electron ditiadakan dengan radiator pendingin.
Hal yang harus diperhatikan sebelum exposi:
  1. Posisi pasien
Pastikan pasien telah diatur dan tidak mengalami pergerakan.
    Pemilihan faktor exposi
    a)      KVP
    kV menyatakan : kualitas radiasi, daya tembus sinar dan tegangan tabung.
    kV harus disesuaikan dengan ketebalan dan kerapatan objek tersebut.
    kV yang terlalu tinggi dari kondisi standar akan menyebabkan:
    -       Kontras menurun
    -       Densitas meningkat
    -       Radiasi hambur meningkat.
    Semakin tinggi kV, maka daya tembus sinar-x sangat besar dan membuat gambaran overexpose. Begitu juga ketika pemilihan kV terlalu kecil, akan membuat gambaran underexpose.
    b)      Pemilihan mA (milli Amphere)
    mA menyatakan : kuantitas radiasi, terang redupnya gambar, dan besaran arus tabung.
    Peningkatan mA akan membuat kuantitas radiasi meningkat dan membuat ketajaman (sharpness) pada film radiograf.
    c)      Waktu pemaparan
    Pemilihan waktu pemaparan hendaknya menggunakan waktu tersingkat dengan memodifikasi faktor exposi untuk menghindari movement (pergerakan pasien).
    1. Focus-Film Distance (FFD)
    Apabila FFD berubah dari FFD pemeriksaan standar, faktor exposi juga harus diubah
    2. Object-Film Distance (OFD)
    Object yang akan diperiksa diharapkan benar-benar menempel pada film (OFD = 0), terutama pada pemeriksaan thorax untuk menghindari terjadinya magnifikasi.
    Pengecualian untuk object yang sengaja dibesarkan seperti sella tursica.
    3. Tipe film yang digunakan
    Pastikan sesuai dengan pemeriksaan yang dilakukan.
    Penggunaan grid
    1. Grid digunakan pada objek yang tebal atau penggunaan kV yang tinggi.
    2. Fungsi grid adalah menyerap radiasi hambur (radiasi primer yang terpecah selama menembus objek). Radiasi hambur itu membuat kontras menurun.
    3. Grid ditempatkan diantara film dan objek yang diperiksa.
    4. 2 tipe grid : grid yang diam dan grid yang bergerak saat exposi (Bucky)
    Processing Film
    Proses pembentukan bayangan laten menjadi bayangan nyata. Tahapan-tahapan nya antara lain: Development – Rinsing – Fixer- Rinsing – Drying.
    1. Development
    yaitu proses kimia yang memperkuat gambar laten. Hanya kristal yang mengandung bayangan laten (kristal yang terekspose) yang akan dikembangkan (develop) oleh developer.
    2. Fixing
    yaitu menetapkan bayangan yang sudah dibangkitkan oleh developer.
    3. Rinsing
    yaitu menghilangkan sisa-sisa emulsi dan bahan kimia sisa dari developer dan fixer.
    4. Drying
    yaitu pengeringan dari sisa air.

    Penelitia eksperiment /percobaan


    pengertian
       Adalah suatu penelitian dengan melakukan percobaan yang bertujuan untuk mengetahui gejala/pengaruh timbul sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu/eksperimen tsb. Cirri penelitian eksperimen adalah adanya percobaan (trial) yang dilakukan, berupa perlakuan terhadap suatu variable.

    Tujuan
       Untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara mengadakan percobaan/perlakuan kepada 1 atau lebih kelompok ekperimen, kemudian hasil dari percobaan tersebut dibandingkan dengan kelompok yang tidak dikenakan perlakuan (kelompok control).

    Langkah – lagkah penelitian eksperiment
            1.       Melakukan tinjauan literature, terutama melakukan tinjauan kepada apa yang 
                      akan diteliti
            2.       Mengidentifikasi dan membatasi masalah penelitian
            3.       Merumuskan hipotesis penelitian
            4.       Menyusunrencana eksperimen yang biasanya mencangkup :
    ·         Menentukan variable bebas dan terikat
    ·         Meilih desain
    ·         Momentum sampel
    ·         Menyusun metode/model eksperiment dan alat ukur
    ·         Menyusun procedure pengumpulan data
    ·         Menyusun hipotesis statistic
            5.       Melakukan pengumpulan data tehap I
            6.       Melakukan eksperimen/percobaan
            7.       Pengumpulan data tahap II
            8.       Mengolah dan menganalisis data
            9.       Menyusun laporan

    Metedologi penelitian


    Penelitian
         Adalah suatu kegiatan ilmiah yang bermaksud untuk mengungkapkan rahasia ilmu secra objektif  
         dengan adanya bukti yang lengkap dan kokoh.

    Rencana penelitian
         Adalah suatu kegiatan yang telah terinci sehingga nantinya memudahkan kita dalam penelitian.  

         Memiliki beberapa sub pokok bahasan :
                ·         Latar belakang
                ·         Tujuan penelitian
                ·         Hipotesis
                ·         Metode pengumpulan data
                ·         Metode analisis

                    1.      Latar belakang
    ·         Menjelaskan sebab penelitian dilakukan
    ·         Mengemukakan perbedaan penelitian dengan penelitian yang lainnya
    ·         Menentukan/mengidentifikas permasalahan yang penting dalam menyusun rencana penelitian.
    ·         Permasalahan pada umumnya dikemukakan dalam bentuk pertanyaan.

                    2.      Tujuan penelitian, ada 2 :
    ·         Tujuan umum
    ·         Tujuan khusus

                    3.      Hipotesis
    ·         Suatu argument yag akan diuji kebenaranya
    ·         Sering dimasukan dalam tinjauan pustaka/studi literature
    (tidak semua penelitian harus menulis penelitian)

                    4.      Metode pengumpulan data
    ·         Dikemukakan : populasi, sampel, cara pemilihan, ungkuran sampel, variable dan insrumen yang akan digunakan.
    ·         Data sekunder : menerima data dari pihak lain/kedua, yang tau dan berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan.
    ·         Data primer : quesioner

                    5.      Metode analisis
    ·         Metode analisis statistic
    ·         Hubungan variable lebih dari dua

    Langkah – langkah metode ilmiah (penelitian) :
            1.       Memilih / mengidentifikasi masalah
            2.       Menetapkan tujuan penelitian
            3.       Study literature (kepustakaan)
            4.       Merumuskan kerangka konsep penelitian
            5.       Merumuskan hipotesis
            6.       Merumuskan metode penelitian
            7.       Pengumpulan data
            8.       Mengolah dan menganalisis data
            9.       Mebuat laporan